Senin, 01 Juni 2015

Big Bang, Awal Dari Segalanya?

Big Bang, sebuah ide bahwa alam semesta ini tiba tiba lahir dan tidak abadi. Ketika pertengahan abad ke-20, kebanyakan ilmuwan mengira alam semesta itu abadi dan tidak berumur, sampai teori Albert Einstein tentang relativitas memberikan pemahaman manusia mengenai gravitasi. Setelah itu, muncul lagi Edwin Hubble yang mengemukakan bahwa alam semesta ini bergerak saling menjauhi. Observasi pun terus dilakukan oleh ilmuwan, sehingga ditemukanlah bukti yang membuat teori Big Bang menjadi teori yang diakui oleh ilmu pengetahuan. Tapi bagaimana teori Big Bang ini bekerja? Bagaimana semua ini muncul dari ketiadaan?

Apakah "Big Bang" awal dari segalanya?

Pertama, Big Bang bukanlah sebuah ledakan, tapi alam semesta yang terus membesar ke segala arah, semua dalam serentak. Alam semesta dimulai dari ukuran yang sangat kecil, dan dengan cepat terus membesar. Alam semesta tidak berubah menjadi apapun, melainkan membesarkan dirinya sendiri karena alam semesta tidak memiliki batas. Ini lah yang dinamakan fase inflasi.

Lalu, dikarenakan lingkungan yang sangat panas, energi memanifestasikan dirinya sendiri dalam partikel yang hanya ada pada waktu sekilas.  Dengan adanya hal ini, terbentuklah ion-ion dari gluon-gluon, yang kemudian membentuk ion-ion seterusnya, hingga membentuk materi. Materi ini bertabrakan dengan anti-materi sehingga terbentuklah 1 milliar partikel materi dari setiap 1 milliar partikel anti-materi. Kini, tidak ditemukan satu pun partikel anti-materi dikarenakan peristiwa ini. Gaya seperti gaya gravitasi dan gaya elektromagnetik pun muncul.

Alam semesta terus membesar, hal ini yang menyebabkan temperatur menurun, siklus ion pun tiba-tiba berhenti. Lalu ion-ion ini membentuk partikel baru seperti hadron, proton dan neutron. Alam semesta yang sudah membesar sebesar 1 milliar kilometer kini sudah cukup dingin untuk neutron melebur dengan proton, dan membentuk atom pertama, hidrogen. Kumpulan hidrogen yang terbentuk dari hadron dan elektron ini kemudian membentuk lingkungan yang stabil.

Ketika hidrogen ini mengumpul, gaya gravitasi antar atom hidrogen ini menyebabkan tekanan tinggi yang menyebabkan terbentuknya bintang-bintang dan galaksi-galaksi. Radiasi dari bintang-bintang ini menghancurkan hidrogen menjadi plasma yang memperbolehkan cahaya untuk terlihat dan masih meresapi alam semesta sampai kini.

Sampai sekarang belum ditemukan bagaimana semua ini bisa terjadi. Dari semua teori ilmu pengetahuan yang sudah dibuat manusia, belum ada teori yang dapat menjelaskan awal big bang terjadi. Sungguh ini semua kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Wallahualam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar